Rabu, 02 Juli 2014

Book Report ISBD



1.      ISI BUKU

 

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Sering kita lihat ataupun dengar kata budaya, budaya dikalangan umum bisa berarti kebiasaan atau hal yang biasa dilakukan turun temurun sebagai tradisi. Namun secara bahasa, budaya berasal dari bahasa sanskerta budhayah yang kata jamak dari buddhi yg berarti budi atau akal, budaya juga dalam bahasa inggris disebut culture. Coba kita bandingkan dengan pendapat beberapa ahli dari indonesia seperti Koentjaraningrat yang mengartikan kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan milik diri manusia dengan belajar dan Selo Soemardjan yang mengatakan bahwa kebudayaan semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Tentu berbeda dengan pendapat umum.
            Bentuk dari kebudayaan bisa berbeda-beda, wujud kebudayaan biasanya ada 3 yaitu: Pertama berupa ide-ide atau gagasan serta norma-norma, peraturan yg ada. Kedua berupa aktivitas dan tindakan yang biasa dilakukan manusia dalam bermasyarakat. Ketiga berupa wujud nyata atau benda-benda hasil buah tangan (karya) manusia.
            Sifat budaya disetiap masyarakat tidaklah sama, di Indonesia sendiri yang terdiri dari banyak suku bangsa menjadikan banyaknya jenis budaya. Namun ada juga banyak hal umum yang bersifat sama diantara kebudayaan yang ada, ini disebut dangan sifat hakiki. Persamaan tersebut bisa terlihat dari perwujudan budaya dalam kebiasaan atau perilaku manusia  serta aturan-aturan berupa kewajiban, tindakan yang diterima masyarakat, dan larangan yang berlaku.
            Budaya berisi berbagai macam ide gagasan bersifat abstrak yang memberikan warna dalam masyarakat. Baik dalam bentuk :
1)      Pengetahuan meliputi pemahaman akan alam sekitar, bahan-bahan makanan, benda-benda dalam lingkungan sifat dan tingkah laku antar manusia, dan pemahaman ruang dan waktu.
2)      Nilai-nilai yang berarti sesuatu yang dianggap penting dan dicita citakan masyarakat.
3)      Pandangan hidup sebagai pedomanbagi masyarakat untuk mencapai cita-cita.
4)      Kepercayaan terhadap sesuatu zat yang memberikan kehidupan (Tuhan).
5)      Sudut pandang dalam memahami sesuatu, dan
6)      Watak khas yang ada dalam masayarakat.
            Dulu saat masih kecil saya sering melakukan hal yang dianggap nakal, sehingga sering saya mendengar istilah”gak ada adat mu ya”. Kata Adat disini artinya apa ya ? saya akan memberikan contoh seperti Disetiap daerah ada beberapa kebiasaan, missal dalam acara syukuran yang biasa disebut kenduri, ini merupakan adat istiadat masyarakat setempat dalam rangka mensyukuri nikmat tuhan. Jadi, Adat istiadat sendiri adalah gagasan, pikiran-pikiran, konsep, dan keyakinan yang merupakan bagian dari kebudayaan. Dalam adat istiadat terdapat juga system norma yang berfungsi menata dan menetapkan tindakan dan tingkah laku manusia.
            Kebudayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu kebudayaan material dan non-material. Kebudayaan material adalah kebuadayaan yg dapat dilihat, disentuh dan dirasakan yang berwujud benda dan barang-barang kerajinan seperti candi, rumah maupun lukisan, kebudayaan non-mterial adalah sesuatu yg hanya dapat kita rasakan keberadaanya tetapi tidak dapat dilihat dan disentuh, biasanya berbentuk ilmu pengetahuan, system, aturan, dan kebiasaan adat istiadat.
Manusia adalah pencipta sekaligus pengguna kebudayaan, terciptanya kebudayaan adalah hasil dari aktivitas kehidupan manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya. Sehingga manusia dapat menciptakan kebudayaan demi keteraturan tata hidup dan mempermudah dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti halnya manusia menciptakan teknologi, yang berfungsi membantu serta mempermudah manusia. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
a)      Pedoman antar manusia
b)      Tempat menyalurkan bakat
c)      Memberi perbedaan antara manusia dengan binatang
d)     Pengatuturan tata hidup
e)      Sebagai dasar pembangunan.
Kebudayaan juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Karena perilaku manusia berasal dari kebudayaanya. Seperti budaya antri, membuang sampah pada tempatnyam budaya tidak jorok atau tidak tahan terhadap lingkungan yang kotor dapat memberi hal positif kepada lingkungan. Namun apabila budaya yang tidak baik juga ikut berkembang, maka akan membawa dampak negative. Seperti kebiasaan merokok, hidup modern yang tidak ramah lingkungan.
Perkembangan kebudayaan saat ini sangat terpengaruh dari perilaku manusia, pengaruh globalisasi dan kepercayaan. Sehingga menyebabkan bergesernya tradisi lama ke tradisi baru yg dianggap mudah, sederhana dan tidak membuang waktu. Namun tanpa disadari hal ini membawa dampak buruk yang mematikan budaya luhur bangsa. Pengaruh globalisasilah yang sangat berpengaruh disini.
Perubahan kebudayaan dipengaruhi adanya perubahan lingkungan, penemuan baru, meniru budaya bangsa lain dan termodifikasinya kebudayaan. Namun dengan adanya perubahan kebudayaan, pemikiran manusia juga akan semakin maju sehingga membawa manfaat bagi seluruh umat manusia. Bukan sebaliknya malah manusia kembali primitive.


MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

DAN MAHLUK SOSIAL


Individu dan Sosial bisa jadi bertolak belakang. Kalau mendengar kata individu pasti yang terpikir adalah sendirian, egois, main tunggal, satu ekor makhluk dan lain sebagainya, namun dalam bahasa latinnya, individu berasal dari kata individuum yang artinya tidak berbagi. Atau berada dalam satu kesatuan.
Manusia sebagai individu, memiliki beberapa unsur seperti jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Semua unsur itumenyatu dalam kesatuan seseorang sehingga dia disebut manusia. Namun, apabila semua unsur tadi tidak berada dalam kesatuan, conth manusia yang memiliki raga tetapi tidak memiliki jiwa ia disebut mati. Begitu juga sebaliknya, maka ia disebut hantu atau roh. Oleh karena itu, sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan unsur-unsur tersebut.
Individu juga hanya terbatas kepada satu orang yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri seorang individu juga btidak hanya mudah dikenali dari bentuk fisiknya saja. Namun dapat dilihat dari kelakuan, sifat, karakter, gaya dan selera individu tersebut.
Da beberapa faktor yang mempengaruhi individu. Faktor itu adalah faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor bawaaan gen yang berasal dari oarng tua. Faktor ini juga membuat individu memiliki beberapa kemiripan dengan oarang tanya. Secara fisik mungkin rupa wajahnya sama, badannya sama dan lain-lain. Gaktor gen ini juga membawa sifat karakter orang tuanya. Kemudian ada faktor fenotipe yang merupakan faktor lingkungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwasannya faktor ini bisa menjadi pengaruh terbesar terhadap karakteristik individu. Faktor lingkungan ini membentuk kepribadian melalui proses belajar. Manusia ataupun individu akan berusaha menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Kita beri contoh orang yang lingkungannya berada di keramaina atau banyak suara-suara, akan berbeda dengan orang yang tinggal di tempat sunyi, damai tentram dan tenang. Dari cara bicaranya sudah berbeda, logat bicaranya, emosionalnya.cara berpikir, sudut pandannya dan pola hidup pun berbeda. Karakteristik yang khas dari individu ini disebut juga dengan kepribadian. Kepribadian ini dipengaruhi faktor fenotipe dan genotipe.
Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia itu gak bisa hidup sendirian, tidak bisa menuhin kebutuhannya secara individu, bahkan saat lahirpun. Manusia membutuhkan bantuan manusia lain. Zoon politicon, itulah yang dikatakan Aristoteles yang artinya manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan atau interaksi dengan manusia lain. Oleh karena tidak bisa terlepas dari peran orang lain atas diri manusia lain, manusia disebut dengan makluk sosial.
Dikatakan cooley dengan sebutan looking glass self. Ia mengatakan, peran atau pengaruh orang lain sangat mempengaruhi keaadaan kita, baik secara penampila, karakter dan pemikiran. Manusia terkadang berusaha untuk tampil seoptimal mungkin afar mendapat penilaian yang baik pula dari seseorang. Seperti halnya di kampus. Seseorang lelaki berusaha tampil se-mantab mungkin agar lawan jenis yang dia sukai teralih ke arahnya, dengan harapan diberi pujian ataupun komentar  yang membuat hatinya semakin optimis. Ada juga seseorang yang selalu dibentak-bentak, di bodoh-bodohi dan di perdengarkan dengan udcapan sampah akan mempengaruhi psikisnya. Kalau lah si pendengar berpikir negatif, maka dia akan tersugesti oleh itu.
Ada beberapa tahapan pengembangan diri manusia menurut Meadyaitu tahap play stage dimana anak kecil mulai mengambil atau meniru peranan orang lain. game stage dimana seorang anak hanya mengetahui peranan yang harus dijalankan, tetapi tidak tahu menahu peranan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Generalized other telah mampu berinteraksi dan memahami peranan dirinya dan orang lain.
Sosialisai terbagi dua, yaitu sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalankan individu dimasa kecil. Biasanya melalui anggota keluarganya terlebih dahulu. Sosialisasi sekunder yaitu memperkenalkan individu hasil sosialisasi primer kepada lingkungan baru, dunia baru di masyarakat.
Manusia juga tidak terlepas dari lingkungan hidupnya. Hubungan ini sangat penting. Karena untuk hidup, manusia memerlukan udara, tempat tinggal dan bahan makanan yang berasal dari alam. Sudah tentu kewajiban kita menjaga alam karena lam telah memberikan apa yang kita butuhkan.
Masyarakat adalah sekelompok manusia hidup bersama-sama yang menunjukkan perhatian bersama secara mendasar, memiliki hubungan timbal balik yang berkesinambungan dan berada di suatu wilayah yang luas diwaktu yang lama dan memiliki persamaan cita-cita. Namun ada istilah msyarakat desa dan masyarakat kota, masyarakat desa identik dengan ketenangan, kenyamanan, hubungan antar individu sangat erat dan bertani. Kalau kota identk dengan keramaian, individualisme, kesibukan dan lain-lain. Namun antara desa dan kota juga saling mempengaruhi.
Pengaruh ini meningkatkan interaksi sosial. Interaksi sendiri dapat diakibatkan beberapa faktor, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Interaksi juga mengakibatkan adanya kontak baik fisik maupun nonfisik. Syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interksi sosial berupa interaksi asosiatif yang terdiri darikerjasama dan akomodasi dan interaksi disosiatif terdiri dari persaingan, kontravensi dan pertentangan. Pengelompokan sosial juga terjadi dimasyarakat. Ini dapat dibagi berdasarkan kekayaan, kekuasaan atau prestasi. Oleh sebab itu mengakibatkan gaya hidup yang berbeda pula di setiap kelompok masyarakat.


MANUSIA DAN PERADABAN


Manusia dan peradaban adalah hal yang saling berkaitan. Jikalau kita membuka kembali buku sejarah umum atau pun sering kita lihat di media komunikasi seperti televisi dan Koran. Akan kita dapati kata-kata yang berkaitan dengan peradaban. Seperti peradaban yang pertama muncul di Mesopotamia, peradaban bangsa romawi kuno yang legendaris, peradaban di Mesir kuno dengan kemegahan arsitektur seperti piramida dan spinx-nya, peradaban di India, peradapan suku Aztec yang saat ini salah satu kalender ramalannya menghebohkan dunia tentang “2012 akhir zaman”, dan peradaban lainya yang pasti sangat familiar.
            Peradaban kalau dilihat katanya memiliki kata dasar adab, yang dalam sehari-hari kita ketahui maknanya sikap, budi luhur, santun atau aturan-aturan. Teradang sulit membedakan mana peradaban dan yang mana kebudayaanya. Namun di dalam buku ilmu social dan budaya dasar karangan Dr. Elly M. Setiadi, M.Si dkk. Dikatakan bahwa Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan, maju. Misalnya perkembangan IPTEK, kesenian, kepandaian manusia dan sebagainya dimana setiap bangsa di dunia memiliki karakter kebudayaan yang khas. Dari penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang mencapai tingkat tertentu dari kebudayaan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang telah maju. Manusia pada hakikatnya dalam kehidupan memiliki tiga fungsi yaitu sebagai makhluk tuhan, individu dan social budaya yang saling berkaitan.
            Peradaban juga identik dengan perubahan social, gejala perubahan sosial ini tidak terlepas dari perubahan zaman yang semakin hari permasalahan di masyarakat semakin kompleks  dan dinamis. pertambahan jumlah manusia juga menyumbang suara perubahan social dimana zaman dituntut bisa memenuhi kebutuhan dan mempermudah pekerjaan berat. Namun, perubahan social berbeda dengan perubahan kebudayaanya. Perubahan kebudayaan mengarah padaperubahan unsur-unsur kebudayaanya, contoh perubahan social: perubahan peranan wanita yang tidak hanya mengurus rumah, tapi menjadi pekerja. Contoh perubahan kebudayaan adalah: memakai alat komunikasi berupa handphone, informasi media internet dan lain-lain. Untuk itu perubahan social dapat diartikan perubahan yang terjadi dalam masyarakat dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Ada beberapa teori dan bentuk perubahan social:
  1. Teori sebab akibat
1.            Analisis dialektis
2.            Teori tunggal mengenai perubahan sosial
  1. Teori proses atau arah perubahan sosial
1.            Teori evolusi unlinear (garis lurus tunggal)
2.            Teori multi linear
Adapun bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto. Yang pertama ada perubahan yang terjadi secara cepat dan lambat. Perubahan secara lambat disebut evolusi, sedangkan perubahan secara cepat disebur revolusi. Kemudian perubahan yang pengaruhnya besar seperti industrialisasi dan perubahan yang pengaruhnya kecil yang meliputi perubahan unsur pada struktusr sosial. Lalu perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.
Penyebab perubahan menurut Soerjono Soekanto yang menyebutkan adanya factor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial. Sebagai berikut:
  1. Faktor Intern
1.            Bertambah dan berkurangya penduduk
2.            Adanya penemuan-penemuan baru meliputi berbagai proses discovery, invention dan innovation
3.            Konflik dalam masyarakat
4.            Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
  1. Faktor Ekstern
1.            Faktor alam sekitar kita
2.            Pengaruh kebudayaan lain melalui globalisasi
Hal yang selama ini dimimpikan masyarakat luat adalah terjadinya keseimbangan, agar masyarakat dapat melaksanakan fungsinya sebagai mana mestinya. Keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
Modernisasi juga merupakan buah perubahan sosial, modernisasi adalah perubahan dimana manusia menciptakan kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.  Kita bandingkan dengan pendapat Cyril Edwin Black yang menurutnya modernisasi adalah rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal dan dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia. Namun menurut Koetjaraningrat, modernisasi merupakan penyesuaian hidup dengan konsetelasi dunia sekarang ini, hal itu berarti bahwa untuk mencapai tingkat modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
Modernisasi dan Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap Indonesia. Informasi yang begtu cepat dan mudah didapat bagaikan tidak ada batas-batas Negara yang membatasi ruang gerak komunikasi dan informasi. Hal ini perlu di dikendalikan agar tidak terjadinya perubahan yang negating terhadap budi luhur bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda, disatu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan dilain pihak membangun kebudayaan nasional yang modern.


MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM


Banyak pakar yang mengemukakan tentang pengertian nilai, lalu kemudian di sepakati bahwa pengertian nilai adalah semua yang berhubungan dengan manusia. Nilai itu penting di kemukakan oleh setiap pakar, pada dasarnya dalah upaya dalam memberikan pengertian nilai secara holistik tetapi orang lebih tertarik pada bagian yang “belum tersentuh” oleh pemikiran lain.
Pengertian nilai yang di kemukakan oleh John Dewney yakni, Value Is object Of Social Interest. Nilai dapat pula di artikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kemudian di jadikan sebagai landasan dalam bersikap baik disadari maupun tidak.
Nilai yang menarik manusia karena berada di luar manusia (Objek) lebih di pandang sebagai kegiatan menilai. Nilai haruslah jelas karena harus membuat individu yakin dan mengaplikasikan pada perbuatannya. Menilai dapat di artikan menimbang dan kemudian memutuskan apakah sesuatu (Objek) bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Nilai memiliki polaritas dan hirarki, antara lain:
Ø   Nilai menampilkan diri sebagai aspek positif atau aspek negatif (sesuai polaritas)
Ø   Niali tersusun secara hierarkis, hierarki kepentingannya.
Notonagoro membagi hierarki nilai pokok menjadi 3 yaitu; nilai material, nilai vital, nilai kerohanian. Kemudian membagi nilai kerohanian menjadi 4, yaitu; nilai kebenaran,  nilai keindahan, nilai kebaikan moral dan nilai religius. Nilai berkaitan pula dengan cita-cita dan pertimbangan internal manusia, maka dapat di katakan bahwa nilai tidak konkret dan bersifat subyektif. Wujud lebih konkret dari nilai adalah norma. Norma di artika sebagai sesuatu yang di pakai untuk mengatur sesuatu yang lain (sebuah ukuran). Macam norma yaitu; norma keagamaan, norma kesusilaan, norma adab, dan norma hukum. Norma paling kuat adalah hukum karena di paksakan pelaksanaannya.
Nilai dan norma juga berkaitan dengan moral. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum di terima tentang tindakan manusia, moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tidak hanya nilai dan norma yang saling berkaitan, hukum dan moral lebih berkaitan erat. Kualitas hukum selalu di ukur dengan norma moral, di sisi lain moral juga membutuhkan hukum untuk melembga dalam masyarakat. Meskipun berhubungan erat hukum dan moral tetaplah berbeda. Dalam kenyataan ‘mungkin’ ada hukum yang immoral. Perbedaan hukum dan moral (K.berten):
Ø   Hukum lebih dikodifikasikan dari pada moralitas.
Ø   Hukum membatasi diri sebatas lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang.
Ø   Sanksi yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas.
Ø   Hukum di nilai berdasarkan moral yang berlaku sedangkan hukum tidak dapat berlaku sebaliknya.
Gunawan setiardja membedakan hukum dan moral:
Ø   Dari dasarnya; hukum: Yuridis, moral: hukum alam
Ø   Dari otonomi; hukum: heteronom, moral: otonom
Ø   Dari pelaksanaan; hukum: di paksakan, moral: kesadaran
Ø   Dari sanksinya; hukum: berbentuk yuridis, moral: sanksi kodrati
Ø   Dari tujuannya; hukum: mengatur kehidupan bernegara,  moral: mengatur kehidupan di masyarakat.
Ø   Dari waktu; hukum tergantung waktu dan tempat sedangkan moral tidak.
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, maka manusia dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa dipisahkan. Dalam mencapai ketertiban, diperlukan kepastian dalam pergaulan antar-manusia dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah yang sesuai dengan hukum hidup (the living law) dalam masyarakat. Dalam ilmu hukum, adagium yang terkenal berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya).
Untuk mewujudkan keteraturan manusia membentuk organisasi di kenal dengan istilah tatanan sosial. Dalam membangun dan mempertahankan tatanan sosial, manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).
Pada umumnya hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat agar mencegah dan menjaga tiap orang menjadi hakim atas dirinya sendiri. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Ketika memilih bentuk negara hukum penyelenggaraan negara sedapat mungkin berada dalam koridor hukum.
Penegak hukum adalah kemestian dalam negara hukum. Penegak hukum juga ukuran bagi kemajuan dan kesejahteraan negara. Dalam menegakkan unsur ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu; kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Efekttifitas hukum ditentukan oleh 3 komponen (Friedmann):
Ø   Substansi hukum: Materi atau muatan hukum.
Ø   Aparat penegak hukum: pengawalan yg diperlukan agar hukum dapat di tegakkan.
Ø   Budaya Hukum: budaya hukum yang tidak berpegang pada pemikiran bahwa hukum ada tidak untuk di langgar atau sebaliknya.
Banyak pihak yang menganggap hukum di Indonesia tidak bejalan sama sekali. Pendapat tersebut hanya di soroti dari masalah korupsi saja padahal hukum dan penegak hukum bersifat luas. Hukum tidak semata-mata perundang-undangan, sehingga penegak hukum tidak saja dilakukan melalui perundang-undangan, namun juga bagaimana memberdayakan aparat dan fasilitas hukum.
Problematika mendasar hukum yang dihadapi indonesia adalah manipulasi atas fungsi hukum. Kemudian aparat hukum tidak berkualitas, penegak hukum mendapat intervensi kekuasaan, serta kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum smakin surut.


MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN


Apa yang terlintas ketika mendengar kata keberagaman atau ragam. Pasti adalah benyak hal yang berbeda-beda. Kalau kita melihat di kamus besar bahasa indonesia adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, dan keyakinan ideologi, sopan santun sertya situasi ekonomi.
Kesederajatan dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan persamaan kedudukan, jabatan, kepentingan, hak dan kewajiban. Secara lainya kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keberagaman yang ada menusia tetap memiliki satu kedudukanyang sama dan tingkatan hierarki yang sama.
Pengaruh keberagaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat,bernegara, dan kehidupan global amatlah dalam. Namun kemajemukan ini dapat berakibat disharmonisasi, perilaku diskriminatif, dan pengeksklusivan. Problematika diskriminasi ini sangatlah mungkin terjadi karena di Indinesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan ras. Diskriminasi sendiri memiliki arti setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, etnis, kelompok, golongan dan lain-lain.
UU yang menentang adanya diskriminasi ini terdapat pada UUD 45 pasal 281 ayat (2) dan pasal 3 UU No. 30 tahun 1999 tentang HAM. Ini menunjukan bahwa hukum yang mengatur HAM pada dasarnyamenunjukan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang problematik. Dalam demokrasi seharusnya diskriminasi telah ditiadakan. Namun pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja. Faktor penyebabnya adalah:
1)      persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan.
2)      tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok dibawahnya atau yang lebih lemah.
3)      ketikberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan.
Problematika lain yang timbul dan harus diwaspadai adalah disintegrasi bangsa.ada enam faktur utama bubarnya sebuah negara, yaitu :
1.             Kegagalan kepemimpinan, inilah yang sekarang yang sedang terjadi di Indonesia. Seharusnya pemimpin bisa menjaga dan melaksanakan komitmennya kepada masyarakat.
2.             Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3.             Krisis politik, tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap elit politik bahkan elit politik itu pun pecah dengan sendirinya akibat ketidaksepahaman. Hilangnya solidaritas sehingga melemahkan pelayanan terhadap publik.
4.             Krisis sosial, yang dimulai ketidakharmonisan. Bermula dari konflik kekerasan yang bersifar SARA.
5.             Demoralisasi tentara dan polisi.
6.             Intervensi asing, seperti tekanan akibat ketergantungan atau utang yang terlalu banyak. Yang pada misinya untuk memecah belah bangsa, seperti yang terjadi di ace dan pepua.
Solusi yang diambil adalah kembali memahami arti bhineka tunggal ika. Bangsa indonesia memiliki budi luhur yang sama dan di bentuk dari perjuangan di tempat yang berbeda-beda namun tetap satu cita-cita untuk merdeka. Oleh sebab perlu dipahami betul makna BHINEKA TUNGGAL IKA ini.
Selain itu ada juga faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Ada faktor yang berasal dari luar masyarakat.seperti :
a)      Alkulturisasi, yaitu masuknya tau membaurnya unsur budaya asing ke budaya sendiri seperti yang sekarang terjadi. Tidak hanya globalisasi tapi juga westernisasi.
b)      Difusi, penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain.
c)      Penetrasi, masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secaratidak paksa dan paksa yang merusak kebudayaan bangsa yang didatangi.
d)     Invasi, masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan peperangan.
e)      Asimilasi, proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
Hibridasi, perubahan kebudayaan akibat perkawinan.
f)       Milenarisasi, yaitu merupakan bentuk suatu gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan baeah yang telah lama tertindas dan menderita.



Selain itu juga ada perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam. Yaitu :
a)      sistem pendidikan yang maju
b)      menghargai hasil mkarya orang lain.
c)      adanya keterbukaan di dalam masyarakat.
d)     adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e)      penduduk yang heterogen,


MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI


Bagi yang lulusan SMAnya dari jurusan IPA, pasti tidak asing dengan sebutan kataSains, kalau dulu di SD Sains adalah pelajaran yang menyangkut seluruh ilmu pengetahuan alam namun sains sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai dengan realita atau secara nyata. Dalam berbagai macam kasus, teknologi dapat dipahami dan diartikan dengan berbagai pengertian. Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adapun tiga macam teknologi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1.            Teknologi modern
2.            Teknologi madya
3.            Teknologi tradisional
Seni merupakan hal dianggap umum sebagal tradisi atau hal yang bersifat indah, secara garis besar Seni merupakan keahlian membuat karya yang bermutu yang dilihat dari segi kehalusannya keindahannya dan sebagainya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatankan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil. Namun sudah sifat manusia yang tidak pernah puas, terpenuhi satu keinginan maka akan timbul keinginan lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan diperisapkan dalam menghadapinya sesuia kebutuhan bangunan. Tekhnologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, tekhnologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam menghadapi era teknologi modern manusia senantiasa beradaptasi dengan tuntutan demi mendapatkan teknologi yang lebih maju. Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi manusia dapat menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Dengan iptek tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat bermanfaat dalam berbagai bidang, antara lain:
1.             Dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan
2.             Dalam bidang kedoteran dan kesehatan
3.             Dalam bidang telekomunikasi
4.             Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Penyalahgunaan dalam iptek dewasa ini semakin menjadi-jadi. Dampak berkembang pesatnya teknologi yang ditandai dengan kemudahan dan teknologi yang serba komputerisasi telah dapat kita rasakan. Bahkan mengancam kelangfsungan hidup orang banyak didunia. Seperti penemuan teknologi nuklir yang saat ini yang masih hangat adalah peristiwa pembangkit listrik tenaga nuklir dijepang yang mengakibatkan pencemaran zat radiao aktif dilingkungan. Yang lebih mengerikan lagi adalah peristiwa dimasa lau pada perang dunia kedua. Yaitu bom hirosima dan nagasaki yang dampaknya masih dirasakan sampai saat ini. Bom nuklir tersebut juga disebut pemusnah massal karena dara ledaknya yang tinggi dan efek pasca meledaknya pun juga mengerikan. Perkembangan iptek juga mengakibatkan bertambahnya polusi di dunia. Isu pemanasan global pun menjadi isu yang mulai lama-kelamaan dirasakan dampaknya. Perindustrian sebagai hasil perkembangan iptek menjadi salah satu faktor tingginya polutan.
Penggunaan pendingin udara dan pemakaian gan freon atau CFC memperparah keadaan yang ,memang sudah parah. Pencemaran air hasil limbah pabrik, pencemaran air oleh masuknya makhluk, zat dan benda-benda yang tak semestinya ada disitu mengakibatkan tidak seimbangnya dan berkurangnya kualitas air saat ini. Pencemaran udara yang diakibatkan hasil pembakaran tidak sempurna di mesin-mesin. Pencemaran udara yang mengakibatkan kebisingan yang berujung pengaruh psikologis manusia. Nah inilah yang menjadikan green hause effect atau efek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.


MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memiliki karakter serta fungsi yang khas. Namun perlahan tapi pasti, manusia telah merusak kualitas lingkungan di mana dia berpijak. Degradasi kualitas lingkungan tempat kita berpijak di muka bumi ini lambat laun mengalami tahapan mengkhawatirkan, padahal kehidupan manusia tidak dapat di dipisahkan dari lingkungannya. Manusia tidak menyadari ancaman yang berada di depan mereka. Semakin ke depan semakin problematika manusia dan lingkungan semakin sulit di tengahi.

Eratnya korelasi manusia dan lingkungan saat ini tidak lagi menjadi pertimbangan manusia dalam bertindak terhadap lingkungan. Di lihat dalam hubungannya bisa saja manusia kehilangan tempat untuk hidup, tumbuh dan berkembang jika manusia terus menerus semena-mena terhadap alam. Walaupun pada hakikatnya manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga keselarasan dengan lingkungan. Tetapi yang terlihat sekarang adalah manusia menyalahgunakan potensi yang mereka miliki dengan merusak lingkungan karena motif ekonomi dan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di sekitar manusia di bagi dua yaitu:
·         Sumber Daya Alam yang dapat di perbarui (renewable resources, biotik) yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
·         Sumber Daya Alam yang tidak dapat di perbarui (nonrenewable resources, abiotik) yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Dengan pengetahuan di atas seharusnya manusia dapat mengambil keputusan untuk merubah gaya hidup yang tidak memperdulikan lingkungan dan SDA yang kian lama kian terbatas.
Salah satu cara merubah gaya hidup adalah dengan menggunakan IPTEK untuk melestarikan hidup dan lingkungan. Dampak perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat memperbaiki lingkungan dan meminimalisir pemakaian SDA abiotik. Kemudian melalui IPTEK manusia dapat memperbaiki sosial ekonomi dan mengubah pola pikir merusak lingkungan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya (motif ekonomi).
Ada pula dampak positif IPTEK bagi kelestarian lingkungan adalah:
Ø  Memperluas lapangan kerja
Ø  Menjadikan tanaman sebagai bahan baku industri
Ø  Terciptanya mesin daur ulang sampah
Ø  Meningkatkan ekspor migas dan non-migas
Ø  Bertambahnya varietas unggul
Ø  Di kenalnya sistem pemupukan
Sedangkan dampak negatif yang di peroleh dari Iptek terhadap lingkungan adalah:
Ø   Lahan semakin sempit
Ø   Pencemaran tanah dan udara akibat pemupukan berlebihan contohnya
Ø   Menambah limbah industri
Ø   Pemadatan tanah oleh alat berat
Ø   Ilegal loging

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa manusia lah yang dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Sebuah keputusan dari manusia dapat berakibat baik dan buruk oleh karena itu manusia haruslah memikirkan matang berbagai tindak tanduk mereka. Keseimbang manusia dan lingkungan berada di tangan manusia, maka sedapat mungkin manusia haruslah dapat menakar serta mengukur sebuah iptek, serta dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dengan demikian manusia dan lingkungan dapat hidup secara seimbang



DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Prenada Media Grup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar