1. ISI BUKU
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Sering kita lihat ataupun dengar
kata budaya, budaya dikalangan umum bisa berarti kebiasaan atau hal yang biasa
dilakukan turun temurun sebagai tradisi. Namun secara bahasa, budaya berasal
dari bahasa sanskerta budhayah yang kata jamak dari buddhi yg berarti budi atau
akal, budaya juga dalam bahasa inggris disebut culture. Coba kita bandingkan
dengan pendapat beberapa ahli dari indonesia seperti Koentjaraningrat yang
mengartikan kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan milik diri manusia
dengan belajar dan Selo Soemardjan yang mengatakan bahwa kebudayaan semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Tentu berbeda dengan pendapat umum.
Bentuk dari kebudayaan bisa berbeda-beda, wujud kebudayaan biasanya ada 3
yaitu: Pertama berupa ide-ide atau gagasan serta norma-norma, peraturan yg ada.
Kedua berupa aktivitas dan tindakan yang biasa dilakukan manusia dalam
bermasyarakat. Ketiga berupa wujud nyata atau benda-benda hasil buah tangan
(karya) manusia.
Sifat budaya disetiap masyarakat tidaklah sama, di Indonesia sendiri yang
terdiri dari banyak suku bangsa menjadikan banyaknya jenis budaya. Namun ada
juga banyak hal umum yang bersifat sama diantara kebudayaan yang ada, ini
disebut dangan sifat hakiki. Persamaan tersebut bisa terlihat dari perwujudan
budaya dalam kebiasaan atau perilaku manusia serta aturan-aturan berupa
kewajiban, tindakan yang diterima masyarakat, dan larangan yang berlaku.
Budaya berisi berbagai macam ide gagasan bersifat abstrak yang memberikan warna
dalam masyarakat. Baik dalam bentuk :
1) Pengetahuan
meliputi pemahaman akan alam sekitar, bahan-bahan makanan, benda-benda dalam
lingkungan sifat dan tingkah laku antar manusia, dan pemahaman ruang dan waktu.
2) Nilai-nilai
yang berarti sesuatu yang dianggap penting dan dicita citakan masyarakat.
3) Pandangan
hidup sebagai pedomanbagi masyarakat untuk mencapai cita-cita.
4) Kepercayaan
terhadap sesuatu zat yang memberikan kehidupan (Tuhan).
5) Sudut
pandang dalam memahami sesuatu, dan
6) Watak
khas yang ada dalam masayarakat.
Dulu saat masih kecil saya sering melakukan hal yang dianggap nakal, sehingga
sering saya mendengar istilah”gak ada adat mu ya”. Kata Adat disini artinya apa
ya ? saya akan memberikan contoh seperti Disetiap daerah ada beberapa
kebiasaan, missal dalam acara syukuran yang biasa disebut kenduri, ini
merupakan adat istiadat masyarakat setempat dalam rangka mensyukuri nikmat
tuhan. Jadi, Adat istiadat sendiri adalah gagasan, pikiran-pikiran, konsep, dan
keyakinan yang merupakan bagian dari kebudayaan. Dalam adat istiadat terdapat
juga system norma yang berfungsi menata dan menetapkan tindakan dan tingkah
laku manusia.
Kebudayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu kebudayaan material dan non-material.
Kebudayaan material adalah kebuadayaan yg dapat dilihat, disentuh dan dirasakan
yang berwujud benda dan barang-barang kerajinan seperti candi, rumah maupun
lukisan, kebudayaan non-mterial adalah sesuatu yg hanya dapat kita rasakan
keberadaanya tetapi tidak dapat dilihat dan disentuh, biasanya berbentuk ilmu
pengetahuan, system, aturan, dan kebiasaan adat istiadat.
Manusia adalah pencipta sekaligus
pengguna kebudayaan, terciptanya kebudayaan adalah hasil dari aktivitas
kehidupan manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya. Sehingga manusia
dapat menciptakan kebudayaan demi keteraturan tata hidup dan mempermudah dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti halnya manusia menciptakan teknologi,
yang berfungsi membantu serta mempermudah manusia. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai :
a) Pedoman
antar manusia
b) Tempat
menyalurkan bakat
c) Memberi
perbedaan antara manusia dengan binatang
d) Pengatuturan
tata hidup
e) Sebagai
dasar pembangunan.
Kebudayaan juga mempengaruhi
lingkungan sekitarnya. Karena perilaku manusia berasal dari kebudayaanya.
Seperti budaya antri, membuang sampah pada tempatnyam budaya tidak jorok atau
tidak tahan terhadap lingkungan yang kotor dapat memberi hal positif kepada
lingkungan. Namun apabila budaya yang tidak baik juga ikut berkembang, maka
akan membawa dampak negative. Seperti kebiasaan merokok, hidup modern yang
tidak ramah lingkungan.
Perkembangan kebudayaan saat ini
sangat terpengaruh dari perilaku manusia, pengaruh globalisasi dan kepercayaan.
Sehingga menyebabkan bergesernya tradisi lama ke tradisi baru yg dianggap
mudah, sederhana dan tidak membuang waktu. Namun tanpa disadari hal ini membawa
dampak buruk yang mematikan budaya luhur bangsa. Pengaruh globalisasilah yang
sangat berpengaruh disini.
Perubahan kebudayaan dipengaruhi
adanya perubahan lingkungan, penemuan baru, meniru budaya bangsa lain dan
termodifikasinya kebudayaan. Namun dengan adanya perubahan kebudayaan,
pemikiran manusia juga akan semakin maju sehingga membawa manfaat bagi seluruh
umat manusia. Bukan sebaliknya malah manusia kembali primitive.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
DAN MAHLUK SOSIAL
Individu dan Sosial bisa jadi
bertolak belakang. Kalau mendengar kata individu pasti yang terpikir adalah
sendirian, egois, main tunggal, satu ekor makhluk dan lain sebagainya, namun
dalam bahasa latinnya, individu berasal dari kata individuum yang artinya tidak
berbagi. Atau berada dalam satu kesatuan.
Manusia sebagai individu, memiliki
beberapa unsur seperti jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga
dan jiwa. Semua unsur itumenyatu dalam kesatuan seseorang sehingga dia disebut
manusia. Namun, apabila semua unsur tadi tidak berada dalam kesatuan, conth
manusia yang memiliki raga tetapi tidak memiliki jiwa ia disebut mati. Begitu
juga sebaliknya, maka ia disebut hantu atau roh. Oleh karena itu, sebutan
individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan unsur-unsur tersebut.
Individu juga hanya terbatas kepada
satu orang yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri seorang individu juga
btidak hanya mudah dikenali dari bentuk fisiknya saja. Namun dapat dilihat dari
kelakuan, sifat, karakter, gaya dan selera individu tersebut.
Da beberapa faktor yang
mempengaruhi individu. Faktor itu adalah faktor genotipe dan fenotipe. Faktor
genotipe adalah faktor bawaaan gen yang berasal dari oarng tua. Faktor ini juga
membuat individu memiliki beberapa kemiripan dengan oarang tanya. Secara fisik
mungkin rupa wajahnya sama, badannya sama dan lain-lain. Gaktor gen ini juga
membawa sifat karakter orang tuanya. Kemudian ada faktor fenotipe yang
merupakan faktor lingkungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwasannya faktor
ini bisa menjadi pengaruh terbesar terhadap karakteristik individu. Faktor
lingkungan ini membentuk kepribadian melalui proses belajar. Manusia ataupun
individu akan berusaha menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Kita beri
contoh orang yang lingkungannya berada di keramaina atau banyak suara-suara,
akan berbeda dengan orang yang tinggal di tempat sunyi, damai tentram dan
tenang. Dari cara bicaranya sudah berbeda, logat bicaranya, emosionalnya.cara
berpikir, sudut pandannya dan pola hidup pun berbeda. Karakteristik yang khas
dari individu ini disebut juga dengan kepribadian. Kepribadian ini dipengaruhi
faktor fenotipe dan genotipe.
Manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia itu gak bisa hidup sendirian, tidak bisa menuhin kebutuhannya secara
individu, bahkan saat lahirpun. Manusia membutuhkan bantuan manusia lain. Zoon
politicon, itulah yang dikatakan Aristoteles yang artinya manusia adalah
makhluk sosial yang memerlukan bantuan atau interaksi dengan manusia lain. Oleh
karena tidak bisa terlepas dari peran orang lain atas diri manusia lain,
manusia disebut dengan makluk sosial.
Dikatakan cooley dengan sebutan
looking glass self. Ia mengatakan, peran atau pengaruh orang lain sangat
mempengaruhi keaadaan kita, baik secara penampila, karakter dan pemikiran.
Manusia terkadang berusaha untuk tampil seoptimal mungkin afar mendapat
penilaian yang baik pula dari seseorang. Seperti halnya di kampus. Seseorang
lelaki berusaha tampil se-mantab mungkin agar lawan jenis yang dia sukai
teralih ke arahnya, dengan harapan diberi pujian ataupun komentar yang
membuat hatinya semakin optimis. Ada juga seseorang yang selalu
dibentak-bentak, di bodoh-bodohi dan di perdengarkan dengan udcapan sampah akan
mempengaruhi psikisnya. Kalau lah si pendengar berpikir negatif, maka dia akan
tersugesti oleh itu.
Ada beberapa tahapan pengembangan
diri manusia menurut Meadyaitu tahap play stage dimana anak kecil mulai
mengambil atau meniru peranan orang lain. game stage dimana
seorang anak hanya mengetahui peranan yang harus dijalankan, tetapi tidak tahu
menahu peranan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Generalized
other telah mampu berinteraksi dan memahami peranan dirinya dan orang lain.
Sosialisai terbagi dua, yaitu
sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalankan individu
dimasa kecil. Biasanya melalui anggota keluarganya terlebih dahulu. Sosialisasi
sekunder yaitu memperkenalkan individu hasil sosialisasi primer kepada
lingkungan baru, dunia baru di masyarakat.
Manusia juga tidak terlepas dari
lingkungan hidupnya. Hubungan ini sangat penting. Karena untuk hidup, manusia
memerlukan udara, tempat tinggal dan bahan makanan yang berasal dari alam.
Sudah tentu kewajiban kita menjaga alam karena lam telah memberikan apa yang
kita butuhkan.
Masyarakat adalah sekelompok
manusia hidup bersama-sama yang menunjukkan perhatian bersama secara mendasar,
memiliki hubungan timbal balik yang berkesinambungan dan berada di suatu
wilayah yang luas diwaktu yang lama dan memiliki persamaan cita-cita. Namun ada
istilah msyarakat desa dan masyarakat kota, masyarakat desa identik dengan
ketenangan, kenyamanan, hubungan antar individu sangat erat dan bertani. Kalau
kota identk dengan keramaian, individualisme, kesibukan dan lain-lain. Namun
antara desa dan kota juga saling mempengaruhi.
Pengaruh ini meningkatkan interaksi
sosial. Interaksi sendiri dapat diakibatkan beberapa faktor, yaitu imitasi,
sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Interaksi juga mengakibatkan adanya
kontak baik fisik maupun nonfisik. Syarat interaksi sosial adalah adanya kontak
sosial dan adanya komunikasi baik individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interksi sosial berupa
interaksi asosiatif yang terdiri darikerjasama dan akomodasi dan interaksi
disosiatif terdiri dari persaingan, kontravensi dan pertentangan. Pengelompokan
sosial juga terjadi dimasyarakat. Ini dapat dibagi berdasarkan kekayaan,
kekuasaan atau prestasi. Oleh sebab itu mengakibatkan gaya hidup yang berbeda
pula di setiap kelompok masyarakat.
MANUSIA DAN PERADABAN
Manusia dan peradaban adalah hal
yang saling berkaitan. Jikalau kita membuka kembali buku sejarah umum atau pun
sering kita lihat di media komunikasi seperti televisi dan Koran. Akan kita
dapati kata-kata yang berkaitan dengan peradaban. Seperti peradaban yang
pertama muncul di Mesopotamia, peradaban bangsa romawi kuno yang legendaris,
peradaban di Mesir kuno dengan kemegahan arsitektur seperti piramida dan
spinx-nya, peradaban di India, peradapan suku Aztec yang saat ini salah satu
kalender ramalannya menghebohkan dunia tentang “2012 akhir zaman”, dan
peradaban lainya yang pasti sangat familiar.
Peradaban kalau dilihat katanya memiliki kata dasar adab, yang dalam
sehari-hari kita ketahui maknanya sikap, budi luhur, santun atau aturan-aturan.
Teradang sulit membedakan mana peradaban dan yang mana kebudayaanya. Namun di
dalam buku ilmu social dan budaya dasar karangan Dr. Elly M. Setiadi, M.Si dkk.
Dikatakan bahwa Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan,
maju. Misalnya perkembangan IPTEK, kesenian, kepandaian manusia dan sebagainya
dimana setiap bangsa di dunia memiliki karakter kebudayaan yang khas. Dari
penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa peradaban adalah perkembangan
kebudayaan yang mencapai tingkat tertentu dari kebudayaan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang telah maju.
Manusia pada hakikatnya dalam kehidupan memiliki tiga fungsi yaitu sebagai
makhluk tuhan, individu dan social budaya yang saling berkaitan.
Peradaban juga identik dengan perubahan social, gejala perubahan sosial ini
tidak terlepas dari perubahan zaman yang semakin hari permasalahan di
masyarakat semakin kompleks dan dinamis. pertambahan jumlah manusia juga
menyumbang suara perubahan social dimana zaman dituntut bisa memenuhi kebutuhan
dan mempermudah pekerjaan berat. Namun, perubahan social berbeda dengan
perubahan kebudayaanya. Perubahan kebudayaan mengarah padaperubahan unsur-unsur
kebudayaanya, contoh perubahan social: perubahan peranan wanita yang tidak
hanya mengurus rumah, tapi menjadi pekerja. Contoh perubahan kebudayaan adalah:
memakai alat komunikasi berupa handphone, informasi media internet dan
lain-lain. Untuk itu perubahan social dapat diartikan perubahan yang terjadi
dalam masyarakat dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai aspek
kehidupan. Ada beberapa teori dan bentuk perubahan social:
- Teori sebab akibat
1.
Analisis dialektis
2.
Teori tunggal mengenai perubahan sosial
- Teori proses atau arah perubahan sosial
1.
Teori evolusi unlinear (garis lurus
tunggal)
2.
Teori multi linear
Adapun bentuk-bentuk perubahan
sosial menurut Soerjono Soekanto. Yang pertama ada perubahan yang terjadi
secara cepat dan lambat. Perubahan secara lambat disebut evolusi, sedangkan
perubahan secara cepat disebur revolusi. Kemudian perubahan yang pengaruhnya
besar seperti industrialisasi dan perubahan yang pengaruhnya kecil yang
meliputi perubahan unsur pada struktusr sosial. Lalu perubahan yang dikehendaki
dan tidak dikehendaki.
Penyebab perubahan menurut Soerjono
Soekanto yang menyebutkan adanya factor intern dan ekstern yang menyebabkan
perubahan sosial. Sebagai berikut:
- Faktor Intern
1.
Bertambah dan berkurangya penduduk
2.
Adanya penemuan-penemuan baru meliputi
berbagai proses discovery, invention dan innovation
3.
Konflik dalam masyarakat
4.
Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
- Faktor Ekstern
1.
Faktor alam sekitar kita
2.
Pengaruh kebudayaan lain melalui
globalisasi
Hal yang selama ini dimimpikan
masyarakat luat adalah terjadinya keseimbangan, agar masyarakat dapat
melaksanakan fungsinya sebagai mana mestinya. Keseimbangan sosial merupakan
situasi dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
Modernisasi juga merupakan buah
perubahan sosial, modernisasi adalah perubahan dimana manusia menciptakan
kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kita bandingkan dengan
pendapat Cyril Edwin Black yang menurutnya modernisasi adalah rangkaian
perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan
bagian pengalaman yang universal dan dalam banyak kesempatan merupakan harapan
bagi kesejahteraan manusia. Namun menurut Koetjaraningrat, modernisasi
merupakan penyesuaian hidup dengan konsetelasi dunia sekarang ini, hal itu
berarti bahwa untuk mencapai tingkat modern harus berpedoman kepada dunia
sekitar yang mengalami kemajuan.
Modernisasi
dan Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap Indonesia. Informasi yang
begtu cepat dan mudah didapat bagaikan tidak ada batas-batas Negara yang
membatasi ruang gerak komunikasi dan informasi. Hal ini perlu di dikendalikan
agar tidak terjadinya perubahan yang negating terhadap budi luhur bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda, disatu pihak
melestarikan warisan budaya bangsa dan dilain pihak membangun kebudayaan
nasional yang modern.
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM
Banyak pakar yang
mengemukakan tentang pengertian nilai, lalu kemudian di sepakati bahwa
pengertian nilai adalah semua yang berhubungan dengan manusia. Nilai itu
penting di kemukakan oleh setiap pakar, pada dasarnya dalah upaya dalam
memberikan pengertian nilai secara holistik tetapi orang lebih tertarik pada
bagian yang “belum tersentuh” oleh pemikiran lain.
Pengertian nilai yang
di kemukakan oleh John Dewney yakni, Value Is object Of Social Interest.
Nilai dapat pula di artikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kemudian di jadikan sebagai landasan dalam
bersikap baik disadari maupun tidak.
Nilai yang menarik
manusia karena berada di luar manusia (Objek) lebih di pandang sebagai kegiatan
menilai. Nilai haruslah jelas karena harus membuat individu yakin dan
mengaplikasikan pada perbuatannya. Menilai dapat di artikan menimbang dan
kemudian memutuskan apakah sesuatu (Objek) bernilai positif (berguna, baik,
indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Nilai memiliki polaritas dan hirarki,
antara lain:
Ø Nilai
menampilkan diri sebagai aspek positif atau aspek negatif (sesuai polaritas)
Ø Niali
tersusun secara hierarkis, hierarki kepentingannya.
Notonagoro membagi
hierarki nilai pokok menjadi 3 yaitu; nilai material, nilai vital, nilai
kerohanian. Kemudian membagi nilai kerohanian menjadi 4, yaitu; nilai
kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan moral dan nilai religius.
Nilai berkaitan pula dengan cita-cita dan pertimbangan internal manusia, maka
dapat di katakan bahwa nilai tidak konkret dan bersifat subyektif. Wujud lebih
konkret dari nilai adalah norma. Norma di artika sebagai sesuatu yang di pakai
untuk mengatur sesuatu yang lain (sebuah ukuran). Macam norma yaitu; norma
keagamaan, norma kesusilaan, norma adab, dan norma hukum. Norma paling kuat
adalah hukum karena di paksakan pelaksanaannya.
Nilai dan norma juga
berkaitan dengan moral. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum di terima
tentang tindakan manusia, moral mengandung integritas dan martabat pribadi
manusia. Manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tidak hanya nilai dan
norma yang saling berkaitan, hukum dan moral lebih berkaitan erat. Kualitas
hukum selalu di ukur dengan norma moral, di sisi lain moral juga membutuhkan
hukum untuk melembga dalam masyarakat. Meskipun berhubungan erat hukum dan
moral tetaplah berbeda. Dalam kenyataan ‘mungkin’ ada hukum yang immoral.
Perbedaan hukum dan moral (K.berten):
Ø Hukum
lebih dikodifikasikan dari pada moralitas.
Ø Hukum
membatasi diri sebatas lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap
batin seseorang.
Ø Sanksi
yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan
moralitas.
Ø Hukum
di nilai berdasarkan moral yang berlaku sedangkan hukum tidak dapat berlaku
sebaliknya.
Gunawan setiardja
membedakan hukum dan moral:
Ø Dari
dasarnya; hukum: Yuridis, moral: hukum alam
Ø Dari
otonomi; hukum: heteronom, moral: otonom
Ø Dari
pelaksanaan; hukum: di paksakan, moral: kesadaran
Ø Dari
sanksinya; hukum: berbentuk yuridis, moral: sanksi kodrati
Ø Dari
tujuannya; hukum: mengatur kehidupan bernegara, moral: mengatur kehidupan
di masyarakat.
Ø Dari
waktu; hukum tergantung waktu dan tempat sedangkan moral tidak.
Hukum dalam masyarakat
merupakan tuntutan, maka manusia dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa
dipisahkan. Dalam mencapai ketertiban, diperlukan kepastian dalam pergaulan
antar-manusia dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah yang sesuai dengan hukum
hidup (the living law) dalam masyarakat. Dalam ilmu hukum, adagium yang
terkenal berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada
hukumnya).
Untuk mewujudkan
keteraturan manusia membentuk organisasi di kenal dengan istilah tatanan
sosial. Dalam membangun dan mempertahankan tatanan sosial, manusia membutuhkan
pranata pengatur yang terdiri dari: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).
Pada umumnya hukum
bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat agar mencegah dan
menjaga tiap orang menjadi hakim atas dirinya sendiri. Indonesia adalah negara
yang berdasarkan atas hukum. Ketika memilih bentuk negara hukum penyelenggaraan
negara sedapat mungkin berada dalam koridor hukum.
Penegak hukum adalah
kemestian dalam negara hukum. Penegak hukum juga ukuran bagi kemajuan dan
kesejahteraan negara. Dalam menegakkan unsur ada 3 hal yang harus di perhatikan
yaitu; kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Efekttifitas hukum ditentukan
oleh 3 komponen (Friedmann):
Ø Substansi
hukum: Materi atau muatan hukum.
Ø Aparat
penegak hukum: pengawalan yg diperlukan agar hukum dapat di tegakkan.
Ø Budaya
Hukum: budaya hukum yang tidak berpegang pada pemikiran bahwa hukum ada tidak
untuk di langgar atau sebaliknya.
Banyak pihak yang
menganggap hukum di Indonesia tidak bejalan sama sekali. Pendapat tersebut
hanya di soroti dari masalah korupsi saja padahal hukum dan penegak hukum
bersifat luas. Hukum tidak semata-mata perundang-undangan, sehingga penegak
hukum tidak saja dilakukan melalui perundang-undangan, namun juga bagaimana
memberdayakan aparat dan fasilitas hukum.
Problematika mendasar
hukum yang dihadapi indonesia adalah manipulasi atas fungsi hukum. Kemudian
aparat hukum tidak berkualitas, penegak hukum mendapat intervensi kekuasaan,
serta kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum smakin surut.
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN
Apa yang terlintas
ketika mendengar kata keberagaman atau ragam. Pasti adalah benyak hal yang
berbeda-beda. Kalau kita melihat di kamus besar bahasa indonesia adalah suatu
kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang,
terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, dan keyakinan ideologi,
sopan santun sertya situasi ekonomi.
Kesederajatan dalam
kehidupan sehari-hari dapat diartikan persamaan kedudukan, jabatan,
kepentingan, hak dan kewajiban. Secara lainya kesederajatan adalah suatu
kondisi dimana dalam perbedaan dan keberagaman yang ada menusia tetap memiliki
satu kedudukanyang sama dan tingkatan hierarki yang sama.
Pengaruh keberagaman
terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat,bernegara, dan kehidupan global
amatlah dalam. Namun kemajemukan ini dapat berakibat disharmonisasi, perilaku
diskriminatif, dan pengeksklusivan. Problematika diskriminasi ini sangatlah
mungkin terjadi karena di Indinesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku
bangsa dan ras. Diskriminasi sendiri memiliki arti setiap tindakan yang
melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras,
agama, etnis, kelompok, golongan dan lain-lain.
UU yang menentang
adanya diskriminasi ini terdapat pada UUD 45 pasal 281 ayat (2) dan pasal 3 UU
No. 30 tahun 1999 tentang HAM. Ini menunjukan bahwa hukum yang mengatur HAM
pada dasarnyamenunjukan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang problematik.
Dalam demokrasi seharusnya diskriminasi telah ditiadakan. Namun pada dasarnya
diskriminasi tidak terjadi begitu saja. Faktor penyebabnya adalah:
1) persaingan
yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan.
2) tekanan
dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok
dibawahnya atau yang lebih lemah.
3) ketikberdayaan
golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan.
Problematika lain yang timbul dan harus
diwaspadai adalah disintegrasi bangsa.ada enam faktur utama bubarnya sebuah
negara, yaitu :
1.
Kegagalan kepemimpinan, inilah yang
sekarang yang sedang terjadi di Indonesia. Seharusnya pemimpin bisa menjaga dan
melaksanakan komitmennya kepada masyarakat.
2.
Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung
lama
3.
Krisis politik, tidak adanya kepercayaan
masyarakat terhadap elit politik bahkan elit politik itu pun pecah dengan
sendirinya akibat ketidaksepahaman. Hilangnya solidaritas sehingga melemahkan
pelayanan terhadap publik.
4.
Krisis sosial, yang dimulai
ketidakharmonisan. Bermula dari konflik kekerasan yang bersifar SARA.
5.
Demoralisasi tentara dan polisi.
6.
Intervensi asing, seperti tekanan akibat
ketergantungan atau utang yang terlalu banyak. Yang pada misinya untuk memecah
belah bangsa, seperti yang terjadi di ace dan pepua.
Solusi yang diambil
adalah kembali memahami arti bhineka tunggal ika. Bangsa indonesia memiliki
budi luhur yang sama dan di bentuk dari perjuangan di tempat yang berbeda-beda
namun tetap satu cita-cita untuk merdeka. Oleh sebab perlu dipahami betul makna
BHINEKA TUNGGAL IKA ini.
Selain itu ada juga
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Ada faktor yang
berasal dari luar masyarakat.seperti :
a) Alkulturisasi,
yaitu masuknya tau membaurnya unsur budaya asing ke budaya sendiri seperti yang
sekarang terjadi. Tidak hanya globalisasi tapi juga westernisasi.
b) Difusi,
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain.
c) Penetrasi,
masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secaratidak paksa dan paksa yang merusak
kebudayaan bangsa yang didatangi.
d) Invasi,
masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan
peperangan.
e) Asimilasi,
proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan
setempat.
Hibridasi, perubahan kebudayaan
akibat perkawinan.
f) Milenarisasi,
yaitu merupakan bentuk suatu gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat
golongan baeah yang telah lama tertindas dan menderita.
Selain itu juga ada
perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam. Yaitu :
a) sistem
pendidikan yang maju
b) menghargai
hasil mkarya orang lain.
c) adanya
keterbukaan di dalam masyarakat.
d) adanya
toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e) penduduk
yang heterogen,
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI
Bagi yang lulusan
SMAnya dari jurusan IPA, pasti tidak asing dengan sebutan kataSains, kalau dulu
di SD Sains adalah pelajaran yang menyangkut seluruh ilmu pengetahuan alam
namun sains sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti
ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai
dengan realita atau secara nyata. Dalam berbagai macam kasus, teknologi dapat
dipahami dan diartikan dengan berbagai pengertian. Teknologi merupakan
keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu
masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adapun tiga macam teknologi yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1.
Teknologi modern
2.
Teknologi madya
3.
Teknologi tradisional
Seni merupakan hal
dianggap umum sebagal tradisi atau hal yang bersifat indah, secara garis besar
Seni merupakan keahlian membuat karya yang bermutu yang dilihat dari segi
kehalusannya keindahannya dan sebagainya.
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat mendatankan kemakmuran materi. Dengan
menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
Namun sudah sifat manusia yang tidak pernah puas, terpenuhi satu keinginan maka
akan timbul keinginan lain.
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan
diperisapkan dalam menghadapinya sesuia kebutuhan bangunan. Tekhnologi dapat
membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat
memanfaatkannya, tekhnologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Dalam menghadapi era teknologi modern manusia
senantiasa beradaptasi dengan tuntutan demi mendapatkan teknologi yang lebih
maju. Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi manusia dapat menciptakan
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan
kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Dengan iptek tumbuhlah berbagai
industri yang hasilnya dapat bermanfaat dalam berbagai bidang, antara lain:
1.
Dalam bidang pertanian, peternakan dan
perikanan
2.
Dalam bidang kedoteran dan kesehatan
3.
Dalam bidang telekomunikasi
4.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Penyalahgunaan dalam
iptek dewasa ini semakin menjadi-jadi. Dampak berkembang pesatnya teknologi
yang ditandai dengan kemudahan dan teknologi yang serba komputerisasi telah
dapat kita rasakan. Bahkan mengancam kelangfsungan hidup orang banyak didunia.
Seperti penemuan teknologi nuklir yang saat ini yang masih hangat adalah
peristiwa pembangkit listrik tenaga nuklir dijepang yang mengakibatkan
pencemaran zat radiao aktif dilingkungan. Yang lebih mengerikan lagi adalah
peristiwa dimasa lau pada perang dunia kedua. Yaitu bom hirosima dan nagasaki
yang dampaknya masih dirasakan sampai saat ini. Bom nuklir tersebut juga
disebut pemusnah massal karena dara ledaknya yang tinggi dan efek pasca
meledaknya pun juga mengerikan. Perkembangan iptek juga mengakibatkan
bertambahnya polusi di dunia. Isu pemanasan global pun menjadi isu yang mulai
lama-kelamaan dirasakan dampaknya. Perindustrian sebagai hasil perkembangan
iptek menjadi salah satu faktor tingginya polutan.
Penggunaan pendingin
udara dan pemakaian gan freon atau CFC memperparah keadaan yang ,memang sudah
parah. Pencemaran air hasil limbah pabrik, pencemaran air oleh masuknya
makhluk, zat dan benda-benda yang tak semestinya ada disitu mengakibatkan tidak
seimbangnya dan berkurangnya kualitas air saat ini. Pencemaran udara yang
diakibatkan hasil pembakaran tidak sempurna di mesin-mesin. Pencemaran udara
yang mengakibatkan kebisingan yang berujung pengaruh psikologis manusia. Nah
inilah yang menjadikan green hause effect atau efek rumah kaca yang berdampak
pada pemanasan global.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Manusia adalah makhluk
hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada
aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media di mana makhluk
hidup tinggal, mencari penghidupan dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas. Namun perlahan tapi pasti, manusia telah merusak kualitas
lingkungan di mana dia berpijak. Degradasi kualitas lingkungan tempat kita
berpijak di muka bumi ini lambat laun mengalami tahapan mengkhawatirkan,
padahal kehidupan manusia tidak dapat di dipisahkan dari lingkungannya. Manusia
tidak menyadari ancaman yang berada di depan mereka. Semakin ke depan semakin
problematika manusia dan lingkungan semakin sulit di tengahi.
Eratnya korelasi manusia
dan lingkungan saat ini tidak lagi menjadi pertimbangan manusia dalam bertindak
terhadap lingkungan. Di lihat dalam hubungannya bisa saja manusia kehilangan
tempat untuk hidup, tumbuh dan berkembang jika manusia terus menerus
semena-mena terhadap alam. Walaupun pada hakikatnya manusia mempunyai kewajiban
untuk menjaga keselarasan dengan lingkungan. Tetapi yang terlihat sekarang
adalah manusia menyalahgunakan potensi yang mereka miliki dengan merusak
lingkungan karena motif ekonomi dan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di
sekitar manusia di bagi dua yaitu:
·
Sumber Daya Alam yang dapat di perbarui (renewable resources, biotik)
yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan,
dan tumbuhan-tumbuhan.
·
Sumber Daya Alam yang tidak dapat di perbarui (nonrenewable resources,
abiotik) yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air,
bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Dengan pengetahuan di
atas seharusnya manusia dapat mengambil keputusan untuk merubah gaya hidup yang
tidak memperdulikan lingkungan dan SDA yang kian lama kian terbatas.
Salah satu cara merubah gaya hidup
adalah dengan menggunakan IPTEK untuk melestarikan hidup dan lingkungan. Dampak
perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat
memperbaiki lingkungan dan meminimalisir pemakaian SDA abiotik. Kemudian
melalui IPTEK manusia dapat memperbaiki sosial ekonomi dan mengubah pola pikir
merusak lingkungan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya (motif
ekonomi).
Ada pula dampak positif
IPTEK bagi kelestarian lingkungan adalah:
Ø Memperluas
lapangan kerja
Ø Menjadikan
tanaman sebagai bahan baku industri
Ø Terciptanya
mesin daur ulang sampah
Ø Meningkatkan
ekspor migas dan non-migas
Ø Bertambahnya
varietas unggul
Ø Di
kenalnya sistem pemupukan
Sedangkan dampak
negatif yang di peroleh dari Iptek terhadap lingkungan adalah:
Ø Lahan
semakin sempit
Ø Pencemaran
tanah dan udara akibat pemupukan berlebihan contohnya
Ø Menambah
limbah industri
Ø Pemadatan
tanah oleh alat berat
Ø Ilegal
loging
Dari pemaparan di atas
dapat di simpulkan bahwa manusia lah yang dapat menjaga keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Sebuah keputusan dari manusia dapat berakibat baik dan
buruk oleh karena itu manusia haruslah memikirkan matang berbagai tindak tanduk
mereka. Keseimbang manusia dan lingkungan berada di tangan manusia, maka
sedapat mungkin manusia haruslah dapat menakar serta mengukur sebuah iptek,
serta dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dengan demikian
manusia dan lingkungan dapat hidup secara seimbang
DAFTAR
PUSTAKA
Setiadi,
Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Prenada Media Grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar